Written by 1:32 pm CONSOLE GAMES, NEWS, PC GAMES, REVIEW, Uncategorized

The Crew Motorfest Xbox Game Pass: Festival Balap Ubisoft yang Akhirnya Nyemplung ke “Rumah” Forza

Latar Belakang The Crew Motorfest Xbox Game Pass: Dari Game Berbayar Jadi “Wajib Coba” di Kandang Hijau

The Crew Motorfest Xbox Game Pass lagi jadi salah satu topik hangat di ekosistem Xbox, dan itu bukan kebetulan. Sejak 20 November 2025, open-world racer besutan Ubisoft Ivory Tower ini resmi gabung ke Xbox Game Pass Ultimate dan PC Game Pass, bareng rombongan wave kedua yang diisi nama-nama lain seperti Moonlighter 2, Total Chaos, dan Fortnite Crew. Perpindahan status dari game full-price ke “tinggal download kalau langganan” langsung ngubah posisinya di mata banyak pemain—dari “kelihatannya menarik tapi nanti dulu” jadi “oke, waktunya cobain sendiri”.

Di pengumuman resmi Xbox, The Crew Motorfest ditulis jelas sebagai salah satu highlight wave 2 November 2025: game balap open-world yang membawa kamu ke festival otomotif nonstop di Hawaii, dengan ratusan kendaraan lintas kategori dan dukungan cross-platform di cloud, console, dan PC. Media spesialis racing seperti Traxion juga langsung ngegas dengan judul yang kurang lebih bernada, “The Crew Motorfest now on Xbox Game Pass,” sambil menekankan bahwa game ini datang ke layanan langganan Microsoft bersama sederet update besar dan konten Year 2 yang sudah matang.

Dari sisi isi, The Crew Motorfest sebenarnya sudah cukup lama punya fondasi kuat. Ubisoft menjualnya sebagai “festival kultur otomotif” di pulau O‘ahu, Hawaii, dengan lebih dari 700 kendaraan dari lebih dari 50 merek ternama, mulai dari hypercar, mobil klasik, off-roader, motor, sampai perahu dan pesawat kecil. Berbeda dengan The Crew 2 yang fokus ke replika Amerika Serikat skala besar, Motorfest sengaja memperkecil arena main ke satu pulau padat konten, supaya eksplorasi terasa lebih rapat dan mudah diingat.

Yang bikin masuknya The Crew Motorfest Xbox Game Pass makin rame, jelas karena satu nama lain yang sudah lama jadi “raja” di katalog: Forza Horizon 5. Beberapa media dan konten kreator langsung nembak angle perbandingan, dari artikel tulis sampai video panjang yang bahas “The Crew Motorfest vs Forza Horizon 5, mana yang harus kamu mainkan?”, lengkap dengan breakdown handling, visual, event, dan fitur sosial. Selama ini, sebagian besar pemain Xbox mungkin cuma tahu Motorfest dari jauh sebagai “game festival balap Ubisoft”. Begitu barrier harga hilang karena masuk Game Pass, banyak yang akhirnya bilang, “yaudah, install dulu saja.”​

Timing-nya juga pas. Menurut rekap media, The Crew Motorfest baru saja melewati beberapa update besar:

  • Penambahan pulau Maui sebagai area baru untuk balapan dan eksplorasi di tahun keduanya.
  • Masuk ke Year 2 dengan playlist bertema street racing bawah tanah, kustomisasi baru, dan fokus lebih besar ke lifestyle tuning.
  • Persiapan konten Year 3 dengan tambahan kendaraan dan event seperti The Chase Squad yang menghadirkan skenario kejar-kejaran PvE dan sederet mobil spesial.

Artinya, pemain Game Pass nggak dapat game “mentah” yang baru rilis kemarin, tapi paket open-world racing yang sudah diisi cukup banyak daging. Dari sisi Ubisoft, Game Pass jadi etalase baru—dari sisi Xbox, Motorfest jadi senjata tambahan di genre yang selama ini identik dengan Forza.

Buat gamer Indonesia dan global yang sering nongkrong di Reddit, YouTube, dan TikTok, diskursus soal The Crew Motorfest Xbox Game Pass kelihatan hidup. Ada yang datang dari kubu Forza dan coba Motorfest cuma penasaran. Ada yang sebelumnya sudah main di platform lain dan senang karena sekarang bisa ajak teman Xbox tanpa harus minta mereka beli. Ada juga yang benar-benar baru pertama kali nyentuh genre open-world racing, dan satu-satunya pertanyaan mereka simpel: “lebih enak mulai dari mana?”

Gaya Main The Crew Motorfest: Hawaii, Playlist, dan Rasa Beda dari Forza di Xbox

Biar nggak tenggelam di debat “mana yang lebih bagus”, ada baiknya kita kupas dulu apa sebenarnya yang ditawarkan The Crew Motorfest Xbox Game Pass sebagai game balap. Karena sekalipun sering dipaketkan dengan label “saingan Forza”, Motorfest punya beberapa keputusan desain yang bikin rasanya beda, bukan sekadar clone.

Pertama, soal map. O‘ahu versi The Crew Motorfest bukan sekadar postcard Hawaii dengan pantai cantik. Ubisoft Ivory Tower menjejalkan berbagai jenis medan: kota dengan jalanan sempit, pegunungan berkelok, jalan pesisir, jalur hutan tropis, sampai off-road brutal. Ia lebih kecil dari map The Crew 2, tapi hampir tiap sudut dirancang punya sesuatu—entah itu event, tantangan, atau sekadar spot foto mobil buat feed sosial. Banyak konten kreator bilang, justru karena lebih kecil dari “Amerika versi The Crew 2”, pulau Motorfest terasa lebih hidup dan less filler.

Kedua, sistem Playlists. Ini salah satu fitur yang paling sering di-highlight di review. Daripada melempar kamu ke ratusan ikon event tanpa konteks, Motorfest menyusun banyak aktivitas jadi rangkaian misi tematik yang disebut playlist. Misalnya:

  • Playlist JDM yang fokus ke mobil Jepang dengan nuansa balapan malam dan budaya street racing.
  • Playlist yang jadi tribute pabrikan Eropa, dengan penekanan ke desain dan sejarah mobil tertentu.
  • Playlist off-road, rally, atau nostalgia mobil klasik dengan filter visual dan narasi yang disesuaikan.

Playlist ini bikin The Crew Motorfest Xbox Game Pass terasa seperti kumpulan mini campaign yang bisa kamu pilih sesuai mood. Masuk playlist, kamu akan menjalani beberapa balapan dengan vibe konsisten, dapat reward, dan merasa menutup satu “chapter” kecil. Buat pemain yang nggak suka scatter fokus, pendekatan ini terasa lebih manusiawi ketimbang harus ngejar ikon di map satu-satu.

Ketiga, soal kendaraan. Di sinilah The Crew Motorfest tetap membawa “jiwa The Crew 2”. Kamu tidak hanya mengemudikan mobil, tapi juga bisa lompat ke motor, boat, bahkan pesawat dan helikopter dalam satu ekosistem yang sama. Pilihan ini bukan sekadar gimmick; banyak event dan aktivitas di desain memanfaatkan variasi kendaraan tersebut. Jadi kalau kamu tipe pemain yang suka eksplor dunia, bukan cuma balap di aspal, kemampuan pindah moda transportasi dengan cepat jadi nilai jual yang signifikan.

Keempat, handling dan feel mengemudi. Analisis berbagai kanal yang sudah ratusan jam di Motorfest dan Horizon sering merangkum begini:

  • The Crew Motorfest cenderung berada di sisi arcade: mudah dipelajari, lebih fokus bikin kamu merasa “kencang” dan keren, dengan fisika yang cukup fun tapi tidak terlalu teknis.
  • Forza Horizon 5 condong ke “simcade”: masih accessible, tapi dengan respon mobil yang lebih tajam dan depth tuning yang lebih dalam buat yang mau mengutak-atik.​​

Buat pemain yang masuk lewat Xbox Game Pass dan tidak terlalu peduli aspek simulasi, ini sebenarnya kabar baik. Kamu bisa pakai The Crew Motorfest buat sesi nyantai, cruising di Hawaii dengan radio jalan, gonta-ganti mobil hanya karena pengen lihat body kit, sementara Horizon 5 bisa jadi tempat kamu cari sensasi mengemudi yang sedikit lebih “berbobot”.

Kelima, sistem progresi dan live-service. Motorfest punya struktur yang lebih mirip game layanan penuh musim: ada battle pass, ada event musiman, ada update konten rutin termasuk playlist baru, challenge komunitas, dan tambahan kendaraan lewat Year Pass. Dari laporan media, Year 2 sudah membawa playlist bertema underground street racing dan tambahan pulau Maui sebagai perluasan area bermain, sementara Year 3 disiapkan dengan sekitar 20 kendaraan baru, dua pass mobil bulanan, dan mode PvE The Chase Squad yang menghadirkan skenario kejar-kejaran khusus.

Buat sebagian pemain, ini berarti banyak hal untuk dikejar; buat sebagian lain, ini artinya potensi grind. Karena The Crew Motorfest Xbox Game Pass tetap game berbayar di luar langganan, model monetisasinya masih memuat pembelian Year Pass dan konten kosmetik. Bedanya sekarang, barrier awal buat masuk sudah dikecilkan, sehingga rasa sakit soal monetisasi bisa terasa lebih ringan karena kamu nggak lagi mikir “gue udah bayar full, masih begini juga?”.

Terakhir, aspek sosial. Di sini, Motorfest mengaku masih kalah luas dari Horizon. Party hanya empat pemain, beberapa fitur kompetitif kurang fleksibel, dan integrasi online-nya kadang terasa sedikit lebih “kaku”. Tapi buat banyak orang yang lebih sering main solo atau bareng satu dua teman dekat, kekurangan ini tidak langsung jadi deal-breaker—apalagi mengingat sekarang game ini hadir lewat Game Pass, di mana standar ekspektasi otomatis agak beda dibanding produk full-price standalone.​

Motorfest Bukan Pengganti Forza, tapi Rival yang Bikin Ekosistem Lebih Seru

Di ujung hari, pertanyaan yang paling sering muncul sekarang kira-kira begini: “Kalau sudah ada Forza Horizon 5 di Game Pass, masih perlu main The Crew Motorfest nggak?” Jawaban jujurnya: kalau kamu suka game balap, justru sekarang adalah waktu paling pas buat main dua-duanya. Bukan sebagai pengganti, tapi sebagai dua rasa berbeda di satu meja makan yang sama.

The Crew Motorfest Xbox Game Pass memberi sesuatu yang Forza tidak terlalu fokus ke sana: rasa festival yang sangat kurasi lewat playlist, keragaman moda transportasi lintas darat–laut–udara, dan vibe Hawaii yang kental dengan nuansa liburan tropis. Forza Horizon 5 tetap unggul sebagai “driving feel simulator santai” dengan pemandangan Meksiko luas, opsi tuning mendalam, dan fitur sosial yang sangat matang. Dalam kombinasi, keduanya bikin Game Pass kelihatan sangat mewah di genre balap.

Dari perspektif ekosistem, kehadiran Motorfest di Game Pass juga sehat buat Forza sendiri. Persaingan yang sehat memaksa setiap game terus mikir: event apa yang belum pernah dilihat pemain, sistem sosial apa yang bisa diperbarui, dan bagaimana membuat live-service tetap menarik tanpa menjebak pemain di grind tak berujung. Pemain diuntungkan karena punya referensi pembanding: kalau satu game terlalu pelit reward atau malas update, mereka bisa dengan mudah “pindah kursi” tanpa ganti platform.

Buat Ubisoft, langkah ini adalah bentuk investasi jangka panjang. Alih-alih hanya mengandalkan penjualan boxed dan digital di tahun-tahun awal, mereka membawa The Crew Motorfest ke layanan yang punya jutaan pengguna aktif dan siklus promosi sendiri. Kalau Motorfest bisa memanfaatkan momentum ini dengan menggelar event khusus Game Pass, bundling reward, atau sekadar komunikasi rutin ke komunitas Xbox, bukan mustahil game ini bertransformasi dari “saudara jauh Forza” jadi “warga tetap” yang selalu disebut ketika orang membahas game balap favorit di generasi ini.

Dari sisi pemain, terutama yang sering main campur antara single-player naratif, shooter, dan game santai, The Crew Motorfest Xbox Game Pass bisa jadi “game transisi” yang enak: sesuatu yang bisa kamu buka ketika otak capek dari kompetisi tapi masih pengin ada rasa progress. Nggak harus grind rank, cukup ambil satu playlist, selesaikan beberapa race, nikmati pemandangan Hawaii digital, lalu kembali ke game lain.

Intinya, The Crew Motorfest di Game Pass bukan datang buat ngajak kamu milih kubu, tapi malah ngasih alasan tambahan buat bertahan di ekosistem hijau lebih lama. Di satu langganan, kamu punya dua festival balap besar dengan filosofi beda. Tinggal kamu sendiri yang nentuin: malam ini mau jadi “turis otomotif” di Hawaii, atau raja drift di gurun Meksiko.

Kalau kamu pengin lihat detail resmi soal konten terbaru, Year Pass, dan platform yang didukung, kamu bisa cek langsung halaman resmi The Crew Motorfest di situs Ubisoft. Setelah itu, silakan atur sendiri jadwal festivalmu—karena di 2025, jadi gamer pecinta racing di Xbox jujur lagi enak-enaknya.

Visited 3 times, 1 visit(s) today
[mc4wp_form id="5878"]
Close